Label

Senin, 24 Februari 2014

NOKEN, tas simbol PAPUA BARAT


Diwilayah Papua Barat Tas merupakan simbol, kehidupan yang baik, perdamaian dan kesuburan, perempuan Papua khususnya Papua Barat memilki tas tradisional yang bernama Noken.yang merupakan lambang atau simbol.
Noken adalah kantung atau tas yang di jalin dari kulit kayu biasanya tas ini di gantung di kepala atau leher perempuan Papua untuk membawa hasil bumi, anak babi, bahkan menggendong bayi. Selain banyaknya bawaan yang bisa di kalungkan, beberapa perempuan bahkan menggantungkan lebih dari satu noken di lehernya.
Hal lain yang menarik dari tas tradisional ini adalah bahwa hanya perempuan Papua yang boleh membuat Noken, perempuan papua yang belum bisa menjalin Noken. Bahkan sering dianggap belum dewasa dan belum layak menikah.
Berbagai suku di Papua dan Papua Barat menyebut Noken dengan berbagai nama, bahan baku kayu yang di gunakan berbeda – beda. Ada kulit kayu pohon Menduam, pohon Nawa bahkan Anggrek hutan dan harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Selasa, 18 Februari 2014

Pantai Tanjung Kasuari khas PAPUA BARAT

Pantai Tanjung Kasuari di wilayah Sorong adalah oase yang menyejukan saat Anda berkunjung ke Sorong, Papua Barat. Pantainya berpasir putih dengan laut yang biru dan pepohonan yang rimbun menjadi pesona dari Papua.
Papua memang terkenal dengan kebudayaan adat istiadat yang masih terjaga. Keindahan hutan yang masih hijau dan lebat juga masih menjadi ciri khas dari Papua. Kota Sorong, adalah salah satu kota termaju di Papua Barat. Sorong juga menjadi gerbang awal untuk memasuki wilayah Papua. Jika anda saat di Sorong, berkunjunglah ke Pantai Tanjung Kasuari, anda akan terkejut dengan keindahan pantainya.
Pantai Tanjung Kasuari dapat ditempuh dari Kota Sorong dengan menyewa angkot. Harga mobil yang disewa dari Kota Sorong ke Pantai Tanjung Kasuari untuk pulang pergi berkisar Rp 100.000 sampai dengan Rp 200.000.
Pantai Tanjung Kasuari1
Pantai Tanjung Kasuari terletak di ujung Kota Sorong, hanya dengan 30 menit perjalanan saja. Pantai Tanjung Kasuari sudah menjadi andalan objek wisata Kota Sorong.
Bukan hanya keindahan alam saja tapi khas Pantai Tanjung Kasuari adalah memiliki pasir yang begitu putih dan bersih. Pemandangan pantainya akan menjadi oase dalam panas dan teriknya Kota Sorong. Saat di pantai, anda dapat berbaring di bawah rimbunan pohon-pohon yang tinggi dan hijau dan bukan hanya bisa tiduran saja tapi juga dapat menikmati santapan disana sambil melihat kendahan pantai Tanjung Kasuari.
Pantai Tanjung Kasuari2
Pasir pantai yang putih akan menjadi alas anda untuk dapat berbaring ditengah teriknya matahari. Air yang biru dan jernih, serta ombak-ombak yang berderu akan menggoda anda untuk berenang.
Pantai Tanjung Kasuari2
Pantai Tanjung Kasuari selalu ramai dikunjungi saat akhir pekan. Jika ingin menikmati pantai ini serasa milik pribadi, maka datanglah saat hari kerja. Dijamin, Anda akan merasakan ketenangan yang damai di Timur Indonesia. Jangan lupa untuk mengabadikan momen spesial saat berkunjung ke pantai ini dengan kamera anda.

Senin, 17 Februari 2014

Festival Danau Sentani Pesta Budaya Masyarakat Papua

Festival Danau Sentani adalah festival pariwisata tahunan yang diadakan di sekitar Danau Sentani. Festival ini diselenggarakan sejak 2007 dan telah menjadi festival tahunan dan masuk dalam kalendar pariwisata utama. FDS ini banyak diikuti oleh turisBelanda maupun turis lokal. Festival Danau Sentani diadakan pada pertengahan bulan Juni tiap tahunnya selama lima hari berturut. Festival ini diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.
Karnaval Festival Danau Sentani diikuti seluruh paguyuban diKabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Dari masing-masing paguyuban baik dari luar Papua maupun di Papua sendiri yang turut serta dalam pagelaran tersebut menampilkan budaya tradisional, tari-tarian tradisional yang diiringi lagu daerah.

Festival ini adalah bukti pemeliharaan persatuan dan kesatuan diantara sesama suku, ras, agama. Nasionalime yang sangat kental terjalin diantara sesama, mengingat di Papua terdiri dari ratusan suku-suku kecil yang terkadang gampang bentrok.
Tiga agenda pokok FDS, selain karnaval nusantara diantaranya adalah pagelaran budaya, pameran barang seni papua, dan tour wisata.

Jumat, 14 Februari 2014

TIFA, alat musik tradisional PAPUA BARAT

Salah satu alat musik yang paling terkenal dari kawasan Indonesia Timur adalah Tifa.  Secara khusus dapat dikatakan bahwa Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku dan papua, bentuknya mirip gendang dan cara memainkannya adalah dengan dipukul.
Bahannya terbuat dari sebatang kayu yang isinya dikosongkan dan pada salah satu sisi ujungnya ditutup menggunakan kulit rusa yang telah dikeringkan agar dapat menghasilkan suara yang bagus dan indah. Biasanya Tifa diperindah dengan berbagai model ukiran sesuai dengan ciri khas setiap suku di maluku dan papua.

Kapan Tifa dimainkan. Disamping sebagai pelengkap dari permainan istrumen musik tradisional, Tifa juga selalu dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi. Tarian tersebut biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.

Minggu, 09 Februari 2014

Tari YOSPAN, tari khas PAPUA BARAT


Yosim Pancar atau biasa disingkat Yospan adalah tari pergaulan/persahabatan para muda-mudi. Yospan merupakan penggabungan dari dua tarian rakyat di Papua, yaitu Yosim dan Pancar.

Yosim adalah suatu tarian tua mirip poloneis dari dansa Barat dan berasal dari Sarmi, suatu kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo, namun ada juga yang mengatakan bahwa Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Sedangkan Pancar adalah suatu tarian yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari awal 1960-an semasa zaman Belanda di Papua, meniru pada awal sejarah kelahirannya, gerakan-gerakan “akrobatik” di udara - seperti gerakan jatuh jungkir-balik dari langit, mirip daun kering yang jatuh tertiup angin - dari pesawat tempur jet Neptune buatan Amerika Serikat yang dipakai Angkatan Udara Belanda di Irian Barat. Awal 1960-an, konflik Belanda-Indonesia seputar status kedaulatan atas Irian Barat masih berlangsung. Karena pesawat tempur ini digerakkan oleh pancaran gas (jet), maka tarian yang meniru gerakan akrobatiknya mula-mula disebut
 Pancar Gas, kemudian disingkat menjadi Pancar. Sejak kelahirannya awal 1960-an, Pancar sudah memperkaya gerakannya dari sumber-sumber lain, termasuk dari alam. 

Tari Yosim Pancar memiliki dua regu pemain yaitu Regu Musisi dan Penari. Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik dan menarik. Beberapa jenis gerakannya yang terkenal sepertiPancar gas,
 Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain.

Keunikan dari tarian ini adalah pakaian, aksesoris, dan alat musiknya. Warna dan jenis pakaian yang digunakan masing-masing Grup Seni tari/sanggar seni Yospan berbeda-beda, namun ciri khas Papua untuk aksesoris hampir sama. Alat-alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian Yospan seperti Gitar, Ukulele (Juk), Tifa dan Bass Akustik (stem bass). Ukulele, Tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri. Seorang yang sudah mahir bermain Stem Bass terkadang dapat bermain bukan lagi menggunakan jari atau telapak tangan untuk menekan not tapi menggunakan telapak kaki pada senar nilon. Irama dan lagu Tari Yospan secara khusus sangat membangkitkan kekuatan untuk tarian.

Yospan cukup populer dan sering diperagakan pada setiap event, acara adat, kegiatan penyambutan dan festival seni budaya. Yospan juga biasa ditampilkan di Manca Negara untuk memenuhi undangan atau mengikuti Festival disana.

Hampir setiap kampung di Papua memiliki grup seni tari yang terus dikembangkan.

Add caption

Senin, 03 Februari 2014

HONAI, rumah khas PAPUA BARAT


Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atauilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki(disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai).
Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak.[1] Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.[2] Dali rocks